Ravi Armansyah

Laki-laki, 13 tahun

Gresik, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
Windows 8 SM Versi 3
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Monday, May 19, 2014

5 Fakta Mengagumkan Seputar Adzan


Pembahasan tentang 5 fakta mengagumkan seputar adzan berikut ini mungkin bisa menambah wawasan anda terutama bagi anda yang beragama Islam.

Adzan adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.

Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

1 . Kalimat Penyeru Yang Mengandung “Kekuatan Supranatural”
Ketika azan berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman, bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak mereka mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah shalat berjamaah.

2. Asal Mula Yang Menakjubkan:
Pada jaman dulu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat waktu shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara. Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera pas waktu shalat itu tiba, ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan kurang cocok.

Adalah Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya dan berkata: ”Demi Tuhan Yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.” yang kemudian Rasulullah menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan panggilan shalat.

3. Adzan Senantiasa Ada Saat Peristiwa - Peristiwa Penting:
Adzan Digunakan islam untuk memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat. Selain itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat Penting. Ketika lahirnya seorang Bayi, ketika Peristiwa besar .

Peristiwa besar yang dimaksud adalah
- Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630
tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Lalu Bilal Mengumandangkan  Adzan Diatas Ka’bah

- Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan
Ottoman, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit    ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda kemenagan meraka.

4. Adzan Sudah Miliyaran kali Dikumandangkan:
Sejak pertama dikumandangkan sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan. Anggaplah setahun 356 hari . berarti 1500 tahun X 356 hari = 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah umat islam yang terus bertambah tiap tahunnya. Kita anggap umat islam saat ini sekitar 2 miliyar orang dengan persentase 2 milyar umat dengan 2 juta muadzin saja. Hasilnya = 534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000 dikalikan 5 = 5.340.000.000.000

5. Adzan Ternyata Tidak Pernah Berhenti Berkumandang
Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar / Shubuh telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.

Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi ! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar / Shubuh, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya. 

Read More --►

Sunday, May 18, 2014

Keutamaan Ayat Seribu Dinar

Menurut banyak riwayat, sebab ayat seribu dinar diturunkan  Allahadalah karena peristiwa berkaitan seorang sahabat bernama Auf bin Malik al-Asyja’i yang mempunyai anak lelaki ditawan kaum Musyrikin. Beliau mengadukam masalah itu kepada Rasulullah SAW dan Baginda meminta Auf supaya bersabar sambil bersabda kepadanya yang bermaksud: “Sesungguhnya Allah akan memberi jalan keluar kepadamu.”
Ternyata tidak lama selepas itu anaknya dilepaskan daripada tawanan pihak musuh dan dalam perjalanan ia terserempak seekorkambing kepunyaan musuh lalu dibawanya kambing itu kepada ayahnya. Kemudian turunlah ayat yang bermaksud: ayat Seribu dinar ini (Hadis riwayat Ibnu Jarir).
Beginilah cara yang di Ijazahkan Al-Habib Muhammad bin Ali Syahab, Palembang.
Kaifiatu ‘amal :
Adalah melaksanakan sholat hajat dua rakaat selama 7 ( tujuh ) hari berturut-turut.Dengan cara : Setiap rakaat ba’da al-fatihah membaca ayat At-Tholaq 2-3 hingga akhir sebanyak 25 kali. Setelah salam membaca doa dibawah ini dengan sungguh-sungguh dan ikhlas 100 kali.
Di bawah ini bacaan Surah At-Thalaq ayat 2-3 :
Wa man yattaqillaha yaj’al lahu makhrojaa,wayarzuqhu min haitsu laa yahtasiib. Wa man yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu.Innallaha balighu amrihi,Qod ja’alallahu likulli syaii-in Qodroo. ( At-Thalaq ayat 2-3 )
Ma’nanya :
“ Barangsiapa bertaqwa kepadaAllah, niscaya DIA akan memberikan jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya DIA akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah menjalankan urusanNYA. Sesungguhnmya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu “ ( QS Ath-Thalaq : 2-3 )
Dan ini doa yang dibaca 100 x :
بسم الله الر حمن الرحيم
اللهم اكفنى بحلالك عن حرا مك واغنني بفضلك عمن سواك.X١٠٠
Allahummakfinii bihalaalika ‘an haroomika waghninii bifadhlika ‘amman siwaaka.100x
“ Ya Allah berilah kecukupan kepadaku dari rezeki yang halaldari-MU dan ( jauhkan ) jangan yang haram, dan dengan keutamaan-MU kayakanlah aku dan jauhkan aku ( dari rezeki ) yang selain dari Engkau.” 100 x.

Menurut guru kami, jika shalat ini dirutinkan terus-menerus ( jadi tidak terbatas hanya 7 hari) itulah yang sebaik-baiknya. Dan bagi yang mengamalkannya dia tidak akan pernah mengalami kekurangan apapun dalam keperluan hidupnya. Mujarab Shohih !!
Ayat 1000 Dinar dibacakan dalam hati/wirid dengan khusu dan dicamkan artinya dengan khidmat sebanyak 200 kali setiap selesai shalat wajib, nonstop tidak boleh ada shalat yang bolong/kelewatan..berarti 1000 kali dalam 24 jam…
Kalau ada shalat yang bolong, harus diulangi lagi dari awal…(berarti harus sangat disiplin dengan ketat)..

Menurut pengalaman saya sendiri yang telah melaksanakandoa Ayat 1000 Dinar ini selama setahun penuh nonstop tanpa ada shalat yang bolong,….sangat bermanfaat…terutama segala rasa dendam, benci, marah, kecewa, stress berat yang membelenggu hati dan fikiran ini menjadi sirna…
Read More --►

Keutamaan Sholat Fhardu

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, semoga Allah memberikan pemahaman agama, ilham, dan petunjuk kepada kita, serta melindungi kita dari keburukan hawa nafsu kita.

Sesungguhnya shalat adalah tiang agama, dan shalat merupakan pilar terkuat dalam rukun Islam yang lima setelah syahadat. Dan posisi shalat dalam agama bagaikan posisi kepala pada tubuh seseorang. Seperti halnya seseorang takkan hidup tanpa kepala, maka seseorang tidak dianggap beragama tanpa melaksanakan shalat. Demikianlah keterangan yang terdapat dalam hadits.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang memelihara shalat, senantiasa mendirikannya, yang khusyuk dalam melaksanakannya, dan selalu menjaganya. Demikianlah Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman dalam kitab-Nya.

Allah berfirman :

“Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.”

Shalat yang dimaksud dalam firman di atas adalah shalat wajib yang lima jumlahnya, yaitu : zhuhur, ashar, maghrib, isya`, dan shubuh. Inilah shalat yang tidak seorang pun boleh meninggalkannya dalam keadaan apapun selama ia masih berakal, walau orang itu telah memasuki usia lanjut, menderita sakit, dan lain sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan shalat wustha ialah shalat ashar. Demikianlah keterangan yang terdapat dalam hadits shahih yang juga disebutkan Allah secara khusus karena memiliki keutamaan tersendiri. Dan hal ini sudah cukup dikenal dan masyhur dalam Islam.

Dikabarkan bahwa sebab turunnya izin melaksanakan shalat khauf adalah sebagai berikut. Dahulu orang-orang Islam pernah berada dalam suatu peperangan bersama Rasulullah. Dalam peperangan tersebut Rasulullah saw bersama orang-orang Islam melaksanakan shalat zhuhur sebagaimana biasanya, dan saat itu kaum musyrikin dekat dengan mereka dan melihat Rasulullah beserta orang-orang Islam sedang melaksanakan shalat zhuhur. Ketika mereka selesai dari shalat, sebagian kaum musyrikin berkata :

“Seandainya kita menyerang mereka dan mereka dalam keadaan shalat, pasti kita akan berhasil menghancurkan mereka.”

Sebagian kaum musyrikin lainnya berkata :

“Sesungguhnya setelah shalat yang mereka kerjakan ini masih ada shalat yang lebih mereka cintai daripada ayah-ayah mereka dan anak-anak mereka (yaitu shalat ashar).”

Kemudian turunlah Jibril as kepada Rasulullah dengan shalat khauf. Perhatikanlah bagaimana keutamaan shalat ashar, yang sampai kaum musyrikin pun mengetahuinya.

Allah swt berfirman :

“..dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.”

Yang dimaksud al-Inabah dalam ayat tersebut adalah kembali kepada Allah, sedangkan bertaqwa adalah takut kepada Allah, dan mendirikan shalat adalah melaksanakannya dengan cara yang telah diperintahkan oleh Allah.

Allah swt berfirman :

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya.”

Allah swt berfirman :

“..kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya..”

Allah mengecualikan mereka dari golongan orang-orang yang diciptkan dengan penuh keluh-kesah dan gelisah ketika mereka tertimpa keburukan, dan lalai ketika mereka mendapat kebaikan. Seakan-akan Allah swt berkata :

“Sesungguhnya orang-orang yang mendirikan shalat pada hakikatnya tidak termasuk orang-orang yang suka berkeluh-kesah dan gelisah.”

Allah swt berfirman :

“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah perbuatan keji dan munkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-badah yang lain).”

Seseorang yang mendirikan shalat seperti yang telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, maka shalatnya akan mencegahnya dari perbuatan yang tidak disuakai Allah, seperti yang telah disebutkan di atas dan lain sebagainya dari perbuatan yang tidak disukai Allah.

Rasulullah saw bersabda :

“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat.”

Orang yang mendirikan shalat dengan mengikuti dan mencontoh Rasulullah saw dalam shalatnya, yakni seperti tata cara yang telah dinukil oleh para ulama salaf maupun khalaf, maka ia juga dianggap sebagai orang yang mendirikan dan senantiasa memelihara shalat.

Adapun shalat dibagi menjadi dua, yaitu shalat zhahir dan shalat batin, yang mana tidak akan sempurna shalat seseorang kecuali mendirikan keduanya secara bersamaan. Adapun shalat zhahir adalah berdiri, membaca, ruku`, sujud, dan lain sebagainya dari amal shalat zhahir.

Dan shalat batin adalah khusyuk, hadirnya hati, ikhlas, tadabbur dan memahami makna bacaan yang dibacanya, tasbih, dan lain sebagainya dari amal shalat batin. Shalat zhahir adalah tugas seluruh anggota tubuh, dan shalat batin adalah tugas hati. Dan hati itulah yang menjadi tolak ukur al-Haq melihat seorang hamba.

Imam al-Ghazali berkata :

“Perumpamaan orang yang mendirikan shalat zhahir dan lalai akan shalat batin bagaikan seseorang yang memberikan hadiah kepada seorang raja pelayan yang sudah mati. Dan perumpamaan orang yang lalai akan shalat zhahir bagaikan seseorang yang memberikan hadiah kepada seorang raja pelayang yang terpotong anggota tubuhnya dan tercukil kedua matanya. Kedua orang tersebut berhak mendapatkan hukuman dan siksan dari raja karena hadiah yang mereka berikan merupakan salah satu bentuk penghinaan.”

Kemudian al-Ghazali berkata :

“ Dan sesungguhnya engkau menghadiahkan shalatmu kepada Tuhanmu, maka janganlah pernah engkau mempersembahkan bentuk shalat seperti yang telah disebutkan, karena hal tersebut akan mengakibatkan engkau mendapat siksa dan hukuman dari Allah.” (N-113-116)

Ali bin Abi Tholib berkata :
Sewaktu Rosulullah saw duduk bersama para sahabat muhajirin dan anshor, maka dengan tiba2 datanglah satu rombongan orang2 yahudi dan berkata :

“Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada nabi Musa dan tidak diberikan kecuali kepada para nabi utusan Allah atau malaikat muqqarrab?”

Lalu Rosulullah menjawab “Silahkan bertanya” Lalu orang yahudi itu berkata terangkanlah kami tentang sholat lima waktu yang diwajibkan oleh Allah SWT ke atas umatmu. Lalu sabda Rosullullah saw:

“Sholat dzuhur adalah jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhannya. Sholat Ashar itu ialah saat ketika nabi Adam as memakan buah khuldi. Sholat magrib itu adalah saat Allah menerima taubat nabi Adam, maka setiap mukmin yg sholat magrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu kepada Allah maka pasti Allah akan mengabulkannya. Sholat isya ialah sholat yang dukerjakan para rosul sebelumku. Sholat subuh adalah sebelum terbit matahari. Ini karena apabila matahari terbit, terbitnya diantara dua tanduk setan dan disitu sujudnya setiap orang kafir“.

Setelah orang yahudi mendengar penjelasan dari Rosul lalu mereka berkata, “memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad“. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang diperoleh orang orang yang solat. Rosulullah bersabda :
“Jagalah waktu-waktu sholat terutama solat yang dipertengahan. Sholat zuhur, pada saat itu nyalanya api neraka jahannam. Orang mukmin yang mengerjakan sholat pada waktu itu akan diharamkan ketasnya uap api neraka jahannam pada hari kiamat.”

Manakala sholat ashar adalah saat dimana nabi Adam memakan buah khuldi, orang-orang yang mengerjakan sholat ashar akan diampunkan dosanya seperti bayi baru lahir. Selepas itu Rasulullah membaca ayat yang bermaksud :

“Jagalah waktu sholat yang dipertengahan sholat magrib adalah saat dimana taubat nabi Adam as diterima, seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat magrib kemudian meminta sesuatu kepada Allah maka akan Allah perkenankan solat isya… Katakanlah sesungguhnya kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menuanaikan sholat isya berjamaah maka Allah haramkan daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyebrangi titian sirath.”

Sabda Rosulullah seterusnya :

“Sholat subuh pula seorang mukmin yang mengerjakan sholat subuh selama 40 hari berjamaah diberikan kepadanya oleh Allah SWT dua kebebasan yaitu dibebaskan dari api neraka dan dibebaskan dari nifaq.”
Read More --►

Ketika Cara Berdagang Nabi Diintai

Sebelum Muhammad SAW menerima gelar kenabian, beliau diberi amanah oleh pamanya, Abu Thalib untuk berniaga. Saat itu, ketika Muhammad SAWberanjak dewasa. Beliau belum mempunyai pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Sehingga, beliau ikut Abu Thalib pergi ke negeri Syam untuk berniaga. Karena terjadi hal yang mencemaskan terhadap pamannya tersebut, akhirnya beliau pun pergi berniaga tanpa pamannya. Muhammad SAW menjualkan barang dagangan Khadijah, pedagang besar di kota Mekkah.

“Hai anak saudaraku, sebagaimana telah kamu ketahui pamanmu ini sudah tidak mempunyai kekayaan lagi, padahal keadaan sudah sangat mendesak, maka apakah tidak baik kalau kamu mulai berniaga dari sedikit ke sedikit yang hasilnyadapat kamu pergunakan untuk kepentinganmu sehari-hari ?” tanya Abu Thalib kepada Muhammad SAW.

Jawab Nabi SAW, “Saya menurut saja apa yang menjadi keinginan paman”.Kemudian Abu Thalib mengajukan permohonan untuk Nabi SAW, Khadijah pun menerima dengan gembira. Akhirnya Nabi SAW pergi ke rumah Khadijah mengambil barang dagangan yang akan dibawa ke Negeri Syam.

Perjalanan ke Negeri Syam pun dimulai. Saat itu beliau sama sekali tidak tahu jika sedang diintai olem Maisarah. Ia diperintah Khadijah untuk mengamati tingkah laku dan perbuatan-perbuatan beliau selama perjalanan pulang pergi ke Negeri Syam. Khususnya tentang bagaimana cara-cara beliau menjual barang dagangan tersebut. Dalam perjalanan beliau selalu diikuti dan diawasi benar-benar oleh Maisarah.

Di sepanjang jalan mulai dari Mekkah sampai Syam, sikap dan gerak-gerik pribadi Nabi SAW sangat berbeda dengan orang lain. Seperti saat berhenti di sebuah tempat peristirahatan. Di tempat pemberhentian itu beliau tidak suka ikut mengerjakan apa  yang dikerjakan oleh teman seperjalanan lain. Beliau tidak suka berkumpul dan beramai-ramai di tempat pemberhentian itu, sebagaimana adat kebiasaan yang telah berlaku di kalangan orang yang mengikutu kafilahnya. Sedikitpun beliau tidak mau mengikuti kelakuan kawan-kawannya, beliau hanya diam menyendiri di tempat yang terpencil.

Tibalah waktunya menjual barang perniagaannya di kota itu. Beliau menjual barang perniagaan Khadijah bersama-sama Maisarah. Terlihat jelas perbedaan gaya berdagang beliau dengan orang lain. Caranya menjual barang dagangan itu tidaklah seperti kebanyakan orang.

Sebab beliau tidak suka mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan oleh orang banyak. Cara beliau berdagang adalah berapa harga pokok dari Khadijah beliau sebutkan dengan sebenarnya kepada pembeli. Soal keuntungan bagi beliau itu terserah pada pembeli. Oleh sebab itu para saudagar di Negeri Syam senang sekali membeli barang dagangan beliau.  Karena mereka merasa tidak akan tertipu dalam perkara harga yang akan dibelinya.

Untuk keuntungan beliau, para pembelinya telah mengira-ngira sendiri dan memberi dengan cukup, sekedar untuk menutup biaya perjalanan antara Mekkah dan Syam pulang pergi.

Maisarah melihat tindakan beliau dalam menjual barang dagangan semacam itu. Dia sampai tercengang dan heran, tetapi tidak berani berkata sepatah katapun. Sayangnya, cara beliau menjual barang dagangan semacam itu tidak disukai oleh kawan-kawan beliau dari Mekkah yang sama-sama menjual barang perniagaan Khadijah. Mereka merasa tidak mendapat keuntungan yang luar biasa.

Maisarah sangat  gembira melihat keuntungan yang diperoleh Nabi SAW, hal tersebut yang akan disampaikan kepada majikannya nanti, yaitu Khadijah.

Read More --►

Friday, May 9, 2014

Bahan Tambahan Pangan Yang Diragukan Kehalalannya

                Pada kesempatan kali ini saya akan mengeposkan beberapa bahan tambahan pangan yang diragukan oleh MUI, tentu sebagai umat islam kita sangat kecewa atas adanya hal tersebut. Oleh karena itu kita sebagai umat islam semakin harus hati – hati. Berikut bahan tambahan pangan yang diragukan kehalalannya oleh MUI :


Tabel 1. Daftar Bahan tambahan makanan yang diragukan kehalalannya
Bahan makanan
Alasan
Potasium nitrat (E252)
Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Digunakan untuk pengawet, kuring, mempertahankan warna daging. Contoh pada sosis, ham, keju Belanda.
L-asam tartarat (E334)
Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine, sebagai antioksidan pemberi rasa asam produk susu beku, jelly, roti, minuman, tepung telur, wine, dll.
Turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334)
Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll.
Gliserol/gliserin (E422)
Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari lemak hewani). Sebagai pelarut rasa, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, kue, camilan, dll.
Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436
Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti dan kue, donat, produk susu (es krim), desserts beku, minuman, dll.
Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)
Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding.
Asam stearat
Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetik dari anticracking agent.
Edible bone phosphate (E542)
Dibuat dari tulang hewan, anti craking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen.
L-sistein E920
Dapat dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan perisa daging. Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa.
Wine vinegar dan malt vinegar
Masing-masing dibuat dari wine dan bir. Sebagai pemberi rasa bumbu-bumbu, saus, salad.

Read More --►